Wednesday 30 April 2014

ONNA BUGEISHA

こんにちはみんなーさん

Di Indonesia ada yang namanya Pahlawan Nasional Wanita, salah satunya adalah Raden Adjeng Kartini atau Kartini. Kartini ini adalah salah satu tokoh jawa, pelopor kebangkitan wanita pribumi. Ada satu hari yang di dedikasikan untuk beliau, tepat sekali, tanggal 21 Aapril merupakan hari Kartini.




Kartini lahir dari keluarga kaya, memiliki kebiasaan membaca dan bertukar fikiran dengan wanita-wanita barat. Pola pikir wanita-wanita Eropa saat itu membuat ia tertarik. Strata wanita pribumi pada masa itu, jauh jika dibandingkan dengan wanita Eropa. Ia mulai terdorong untuk memajukan status wanita pribumi dalam segala aspek.

Nah Minna, jika di Indonesia ada yang yang disebut dengan Pahlawan Nasional Wanita, di Jepang ada yang namanya Onna Bugeisha.

Keduanya bisa dibilang agak berbeda, tetapi mereka sama-sama wanita-wanita tangguh yang memperjuangkan kehormatan dirinya, keluarga, dan kaumnya.

Secara harfiah, Onna Bugeisha (女武芸者) berarti master bela diri wanita. Kurang lebih setara dengan samurai wanita zaman dulu dan sejenis prajurit wanita zaman feodal Jepang dulu. Berasal dari prajurit kelas atas dan bahkan berjuang bersama prajurit laki-laki dalam pertempuran sesungguhnya. Ada pula yang menyebut bahwa Onna Bugeisha terdiri dari ibu rumah tangga, janda, aktivis dan anak perempuan yang pandai bermain pedang, dan jika diharuskan terjun ke medan perang maka mereka akan melakukannya.

Para wanita tangguh ini memainkan peran yang sangat penting dalam masa feodal Jepang. Tetapi, karena beberapa alasan mereka tidak mendapat banyak pengakuan dalam sejarah.

Jadi, pada masa feodal Jepang, bukan hanya laki-laki saja yang dilatih untuk memimpin dan menggunakan senjata tetapi ada juga Onna Bugeisha yang sebenarnya memiliki arti penting dalam sejarah.

Sebelum ada kelas samurai dan kelas Bushi para wanita dilatih untuk menggunakan senjata agar dapat melindungi keluarga dan memperjuangkan kehormatan mereka. Dari situlah lahir Onna Bugeisha. Para wanita diperbolehkan untuk ikut berperang, mereka berlatih nigata dan kaiken, sejenis senjata untuk melindungi diri dari berbagai ancaman. Tujuan lain dari dilatihnya para wanita menggunakan senjata adalah agar wilayah-wilayah di Jepang tidak kekurangan prajurit saat perang meski jumlah laki-lakinya sedikit.




Onna Bugeisha pada umumnya menggunakan senjata yang namanya nigata, tongkat panjang dengan pisau melengkung di salah satu ujungnya. Pedang ini terkenal fleksibel dan efisien dalam membentuk gerakan. Nigata identik dengan citra Onna Bugeisha.

Pada awal peride Edo banyak sekolah Onna Bugeisha didirikan untuk pelatihan penggunaan nigata, namun seiring dengan berjalannya waktu status Onna Bugeisha dalam masyarakat menurun. Banyak hal yang terjadi pada saat itu, kemudian peran Onna Bugeisha dalam masyarakat berubah drastis.

Onna Bugeisha yang terkenal diantaranya Jingu, Tomoe Gozen, Hōjō Masako, Nakano Takeko.

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com