Wednesday, 19 October 2016

Tsukimi, Tradisi Memandang Bulan di Jepang


Tsukimi, Tradisi Memandang Bulan di Jepang




Salah satu kegiatan tradisional yang dilakukan pada musim gugur adalah Tsukimi (月見) yang secara harfiah berarti melihat bulan. Tsukimi adalah festival Jepang yang bertujuan menghormati bulan musim gugur yang dilakukan pada pertengahan musim gugur. Perayaan bulan purnama biasanya diadakan pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender matahari tradisional Jepang; sedangkan untuk bulan sabit dirayakan pada hari ke-13 bulan ke-9. Hari-hari ini biasanya jatuh pada bulan September dan Oktober untuk kalender matahari modern.


Kegiatan ini berawal sejak zaman Heian, dan menjadi sangat populer pada saat ini. Bahkan banyak orang mengulangi kegiatan ini hingga beberapa malam setiap perayaannya. Dalam tradisi Tsukimi terdapat kebiasaan menampilkan dekorasi yang terbuat dari rumput pampas Jepang (Susuki) dan memakan kue beras yang disebut Tsukimi Dango dalam rangka merayakan keindahan bulan. Produk musiman juga ditampilkan sebagai persembahan kepada bulan. Ubi jalar yang ditawarkan kepada bulan purnama, sementara kacang atau chestnut yang ditawarkan kepada bulan sabit di bulan berikutnya.

Ada beberapa nama alternatif dari perayaan ini, yaitu: Imomeigetsu (secara harfiah “bulan panen kentang”) dan Mamemeigetsu (“bulan panen biji”) atau Kurimeigetsu (“bulan panen kastanye”). Nama-nama ini diperoleh dari persembahan yang diberikan saat perayaan.


SEJARAH

Tsukimi merujuk pada tradisi Jepang dalam menyelenggarakan pesta untuk melihat bulan saat masa panen. Kebiasaan ini dikatakan bermula saat para bangsawan Jepang di zaman Heian yang sering berkumpul untuk membaca puisi di bawah bulan purnama pada bulan ke-8 kalendar matahari. Masa ini sering disebut sebagai “Bulan Pertengahan Musim Gugur”. Sejak jaman dahulu, orang-orang Jepang sudah menyatakan bahwa bulan ke-8 kalender matahari (atau bulan September dalam kalender modern) adalah waktu terbaik untuk melihat bulan. Hal ini disebabkan oleh posisi relatif bumi, matahari, dan bulan sehingga bulan terlihat sangat terang.

Di malam bulan purnama tersebut, sudah menjadi kebiasaan untuk berkumpul di tempat dimana bulan terlihat jelas. Selain itu tempat tersebut akan didekorasi dengan rumput pampas Jepang (susuki), dan disajikan pula Tsukimi Dango, taro (ubi merah), edamame, kastanye, dan berbagai makanan musiman, ditambah dengan Sake sebagai persembahan kepada Bulan. Kemudian masyarakat akan berdoa untuk panen yang berkelimpahan. Makanan-makanan ini secara keseluruhan disebut Tsukimi Ryouri (月見料理).



Rumput papas (susuki) dan Tsukimi Dango

Dari tahun 862 sampai tahun 1683, kalender Jepang telah diatur sehingga bulan purnama selalu jatuh pada hari ke 13 setiap bulan. Pada tahun 1684, kalender diubah sehingga bulan baru jatuh pada hari pertama setiap bulan, hal ini menyebabkan bulan purnama mundur hingga pada hari ke-15 setiap bulan. Sementara beberapa orang di Edo (sekarang Tokyo) menggeser kegiatan Tsukimi mereka menjadi pada hari ke-15, yang lain terus mengadakan festival pada hari ke-13.

Ada istilah tertentu dalam bahasa Jepang untuk menyebut saat ketika bulan tidak terlihat pada malam pertengahan musim gugur tradisional. Penyebutan tersebut termasuk Mugetsu (無 月, “tanpa-bulan”) dan Ugetsu (雨 月, “bulan-Hujan”). Namun meskipun ketika bulan tidak terlihat, Tsukimi tetap diadakan.


MAKANAN SAAT TSUKIMI

Adalah kebiasaan tradisional untuk menyediakan Tsukimi Dango dan produk musiman sebagai persembahan selama Tsukimi, seperti dijelaskan di atas. Selain itu, masih ada beberapa hidangan lainnya yang terkait dengan Tsukimi, loh!

Soba rebus atau mie udon yang di atasnya diberi nori dan telur mentah, kemudian diberi kuah kaldu yang dikenal sebagai Tsukimi Soba atau Tsukimi Udon. Di Kitakyushu, telur disajikan di atas Yaki Udon dan dikenal sebagai Tenmado, nama lain untuk Tsukimi dalam dialek lokal. Demikian pula ketika telur puyuh mentah digunakan untuk atas sushi, seperti gunkanzushi atau temaki handroll yang disebut sebagai gaya Tsukimi.



sepertinya enak yah Tsukimi soba ini..

Di beberapa restoran cepat saji di Jepang terdapat menu khusus musim gugur yang ditawarkan selama September dan Oktober yang menampilkan sandwich telur goreng yang dikenal sebagai Tsukimi Burger.



Tsukimi Burger, tampilan tidak terlalu berbeda dengan burger biasanya, hanya ditambah telur. Tapi pasti tetap enak deh! Hehehe

Nah, gimana Mina-san? Kalau kamu sedang berada di Jepang saat musim gugur, coba ikuti perayaan Tsukimi ini yah… Atau kamu juga bisa mengikuti kegiatan IkuZo! Autumn Course yang setiap tahunnya diadakan di musim gugur.  ^^

sumber : http://www.goikuzo.com

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com