Konichiwa,
minna kali ini HIMADE akan membahas mengenai ikan yang bukan berenang di air
melainkan di udara yang melambangkan
tradisi di jepang pada saat perayaan Kodomo no Hi yang jatuh beberapa hari yang
lalu (maaf yah infonya telat, tapi gak ada yang telatkan buat belajar hehehe)
tepatnya pada tanggal 5 mei karena berdekatan dengan Hari libur Hari
Hijau pada tanggal 29 April dan Hari konstitusi pada 3 Mei. Itulah sebabnya
ketiga hari yang jatuh pada Minggu yang sama itu disebut dengan Golden Week
atau Minggu Emas
Mungkin
minna-san sering melihat ikan ini selalu di kibarkan pada Hari Anak-anak / こどもの日 (Kodomo no hi) yang merupakan
hari libur resmi di Jepang yang jatuh pada tanggal 5 Mei sebagai penutup bulan
April dan pembuka bulan selanjutnya yaitu Mei. Pada tanggal ini di jepang ada
hari perayaan bagi anak-anak tapi Cuma anak laki-laki, lho? kok Cuma laki-laki?
Perempuan gimana? jangan khawatir minna,
yang perempuan juga di rayakan kok tetapi di tanggal yang berbeda yaitu tanggal
3 Maret dan bukan terhitung hari libur.
Pada hari
anak ini terdapat tradisi yang sangat unik, salah satunya adalah memasang /
mengibarkan didepan ataupun diatas rumah mereka yang memiliki anak laki-laki
sebuah koinobori lengkap (bendera berbentuk ikan mas). Apabila tidak ada
kebun/halaman rumah, maka koinobori dibuat versi kecil dan ditempelkan pada
jendela atau pagar balkon.Koinobori
ini terdapat beberapa warna dan arti tersendiri, ada yang berwarna warni,
hitam, merah, biru, hijau, dan warna lainnya.
Nah, yang
merupakan unsur-unsur pada Koinobori yang pertama yaitu Fukiganashi, merupakan
Sarung angin yang berhiaskan lima kain warna yaitu biru, merah, kuning, hijau
dan putih yang melambangkan unsur air,
api, tanah, kayu, dan logam. Menurut kepercayaan masyarakat, fukiganashi
digunakan sebagai penangkal segala penyakit.
Unsur kedua
yaitu Koinobori hitam (magoi), melambangkan sosok seorang ayah, warna hitam
bukan berarti ayah nya berkulit hitam ya, melainkan memberi arti pada sosok
ayah yang bertanggung jawab pada keluarganya.
Lalu Unsur ketiga yaitu Koinobori merah (higoi),
ukuran nya lebih kecil dibandingkan magoi , koinobori ini melambangkan sosok
seorang ibu yang memiliki jiwa penyemangat serta cinta lahir maupun batin dalam menjaga dan
merawat keluarga baik itu ayah maupun anak laki-laki mereka, urutan kebawah
dari higoi ukurannya lebih kecil.
Selanjut
nya unsur keempat adalah Koinobori biru melambangkan putra sulung, lalu koinobori hijau yang melambangkan putra kedua,
serta beberapa warna lainnya.
Selain dari
koinobori yang akan menghiasi langit jepang, Pada perayaan kodomo no hi
para anak laki-laki memajang boneka samurai berikut atribut pakaian serta
senjatanya. Boneka samurai ini dikenal dengan sebutan Gogatsu Ningyo/ Musha
Ningyo.biasanya mereka juga memasang boneka pahlawan legenda jepang seperti
Momotaro dan Kintaro.
Sekarang tidak semua keluarga jepang dapat memajang gogatsu ningyo dan boneka
lain karena keterbatasan ruangan dalam rumah mereka.hal ini dikarenakan
sekarang banyak warga jepang yang tinggal di apartemen yang tidak begitu
luas.Agar perayaan KODOMO NO HI tetap terasa,mereka biasanya memasang
kabuto,yaitu semacam penutup kepala yang biasa di pakai oleh para samurai pada
zaman dahulu.
Biasanya,pada perayaan KODOMO NO HI, anak laki-laki akan mengundang
teman- temannya termasuk teman perempuan untuk bertamu. Sang tuan rumah
cilik akan menjamu tamunya dengan makanan khas perayaan kodomo no hi,
seperti chimaki ( yang terbuat dari adonan kue beras yang diberi rasa
manis. adonan itu dibungkus dengan daun bambu/ daun bunga iris). dan
kashiwamochi ( kue beras yang diisi dengan pasta kacang merah).
Ada yang bilang bahwa perayaan kodomo no hi berasal dari kebudayaan
Cina kuno. Ada juga yang percaya bahwa kodomo no hi diambil dari
kebiasaan petani jepang zaman dulu yang selalu memasang semacam
umbul-umbul untuk mengusir hama yang menyerang tanaman mereka.
Mungkin juga kodomo no hi berasal dari catatan sejarah jepang. Pada
tanggal 5 Mei 1282, rakyat jepang merayakan kemenangan Jepang atas
Mongol dengan cara memasang umbul-umbuldan memasang boneka
prajurit.Tapi,apapun akar perayaannya, kodomo no hi telah memperkaya
budaya Jepang.